openSUSE Tumbleweed dengan Graphics Card Nvidia

Beberapa waktu yang lalu saya sempat melihat di jejaring sosial dari beberapa narablog(pengguna linux khususnya), mereka sudah melakukan upgrade kernel versi terbaru. Versi 3.0 saat tulisan ini dibuat. Tentu saja dengan disto/distribution linux favoritnya masing-masing. Saya pun langsung teringat dengan Tumbleweed untuk distro openSUSE.

Celadon yang saya pasang pada komputer tower dirumah terdiri dari desktop Gnome dan KDE. Untuk membuat openSUSE ini menggunakan software terkini dan termutakhir layaknya versi ‘rolling release’ diperlukan mengunduh berkas secara besar-besaran. Awalnya saya juga belum tahu berapa nanti besarnya paket yang diunduh untuk membuat openSUSE tumbleweed ini—kalau tidak dicoba maka tidak akan pernah tahu. Itu pun jika berhasil.

Sealnjutnya eksekusi pun saya mulai dengan menyetel dan menambahkan repository tumbleweed sesuai dengan petunjuk dari tulisan Tumbleweed Upgrade oleh Swerdna. Semua sudah siap, saya langsung main hajar saja karena memang tidak ada waktu banyak di bulan puasa ini untuk lama-lama didepan komputer, berikut perintah yang saya tulis di terminal:

# zypper dup

paket yang akan diunduh 800Mb
Gambar 1. Proses zypper dup

Sekitar 887Mb paket yang akan diunduh dan 155Mb ruang yang akan dipakai. Berhubung sudah larut malam, sekitar pukul sebelas malam–saat tidur supaya nanti bangun sahur tidak terganggu, saya pun beranjak ketemapt tidur. Kurang lebih 6 jam proses zipper dup pun selesai. Komputer minta untuk restart, apa yang terjadi? Ternyata saya mendapat dalam moda text mode atau runlevel 3. Seperti dugaan saya sebelumnya, ada masalah dengan driver kartu grafis Nvidia yang saya pakai.

Memasang kembali driver Nvidia

Ya, memang terkait dengan upgrade kernel 3.0 ini, driver Nvidia harus kembali dipasang melalui “the hard way”. Memang direkomendasikan seperti itu. Saya pun juga sudah bertanya kesana kemari mengenai masalah atau proble dari driver Nvidia ini dan semua jawaban adalah sama. Mengunduh driver versi terbaru dari situs resmi Nvidia menjadi langkah pertama yang saya lakukan kemudian memasang ulang dengan menyingkirkan driver lama dan mengganti dengan driver yang terbaru. Pemasangan ini dilakukan dalam moda text (runlevel 3), cara yang saya lakukan sama saat Menginstal Driver NVIDIA Geforce 7100 di OpenSUSE 11.4

Dan…!!!!!! Alhamdulillah desktop saya dapat kembali seperti semula.

Operating System Information
Gambar 2. Operating System Information via Konqueror

Tapi sayang seribu sayang salah satu keping memori RAM pada komputer saya tidak berfungsi sehingga hanya tersisa satu keping saja, itu pun hanya sebesar 512Mb. Kebetulan memori yang sudah tidak berfungsi itu memang lebih murah dari beberapa merk memori pada umumnya, jadi wajar jika tidak bisa bertahan lama. Yeah, setidaknya openSUSE saya masih bisa diselamatkan, bahkan kinerja dari driver Nvidia yang baru ini lebih bagus dari sebelumnya.

19 responses to “openSUSE Tumbleweed dengan Graphics Card Nvidia”

  1. Hajar Mas, tambah jadi 8 GB RAM-nya :D, biar mulus Gnome Shell-nya.

  2. Linux lagi! :)

  3. Mas Cahya, saya menunda untuk menambah memori RAM lagi, sekarang lebih mempersiapkan untuk mudik terlebih dahulu :D.
    Gnome Shell belum sedikit pun menyentuhnya, mungkin nanti sehabis lebaran saja. :)

    Mas Asop, nanti jika sedikit bosan dan ada waktu saya akan menulis mengenai kuda besi lagi. :)

  4. weleh … mesti berjuang juga toh menggunakan opesuse … sisa-sisa slackwarenya rupanya masih melekat di opensuse yah mas :D … tangung mas kenapa enggak make gentoo atau arch aja :lol:

  5. Mas Rangga,
    Yah, perjuangan sebagai investasi juga Mas. :D
    Kalau Slackware malah belum pernah mencobanya, apalagi Gentoo, tapi untuk Linux Arch pernah icip-icip sebentar tapi gagal saat instal lingkungan desktopnya. :(

  6. kayaknya suseku juga perlu dijadikan rolling release tapi tunggu dapet koneksi yg memungkinkan :(

  7. Irfan Handi

    Mantab gan. Salam kenal.

  8. yudha,
    Memang koneksi Internetnya sedang kenapa? Yah, mudah-mudahan koneksi Internetnya cepat pulih. :)

    Irfan Handi, salam kenal kembali.

  9. kangtatang

    widih… spek desktopnya jadi sangar :D
    he.. he…

  10. kangtatang,
    Hehe…,itu komputer lawas kang :), RAM pun hanya tersisa 512Mb :(.

  11. jarwadi

    yah, belum punya satu pc lagi yang akan khusus dipakai buat oprek distro distro linux, terutama yang baru dan distro yang kedengeran kurang akrab

  12. thanks atas tipsnya mas agung.good job

  13. jarwadi,
    sekarang saya juga mengandalkan PC ini untuk icip-icip distro linux dan saya malah ndak punya komputer jinjing yang bisa diajak foto bersama hehe. :)

    New Blackbeery Bold,
    terima kasih sudah mampir.

  14. wah, saya lebih memilih memakai pake ubuntu, walau tidak sebagai programmer…

  15. Hanif Mahaldi,
    yah, memilih suatu distribusi/distro linux itu sesuai dengan selera masing-masing pengguna itu sendiri mas. :)

  16. jarwadi

    ah, saya sudah terlanjur jatuh cinta sama ubuntu, jadi membelenggu saya untuk tidak coba coba distro lain, tapi kalau punya satu pc lagi, pasti deh, akan bikin saya jadi makin gila ngoprek :)

  17. jarwadi,
    ya, Ubuntu dengan segala keunggulannya memang selalu dinanti-nanti oleh penggemarnya sehingga dia pun jatuh cinta padanya–Ubuntu. :)

  18. Abed Saragih

    nice info :)

    kunjungan dan komentar balik ya gan

    salam perkenalan dari

    http://diketik.wordpress.com

    sekalian tukaran link ya…

    semoga semuanya sahabat blogger semakin eksis dan berjaya.

  19. Abed Saragih,
    terima kasih sudah berkunjung dan salam kenal. :)

Silakan tambahkan komentar Anda

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: