Berkesempatan Memasang OpenSUSE 11.4

Siang tadi saya menerima kiriman piringan DVD openSUSE 11.4 dari seorang teman narablog, Cahya Legawa namanya–punggawa Bhyllabus (Our Short Pilgrims, a Cahya’s note in the corner of life). Saya pun langsung mencoba memasangnya di salah satu mesin komputer saya, kali ini PC (Personal Computer) yang ada di rumah. Belum ada keberanian untuk menggantikan Lucid di Netbook, hasil Mengambil kiriman CD Ubuntu Lucid Lynx di kantor pos beberapa bulan yang lalu. Ada kegagalan saat memasang Green Gecko versi 11.3. 

Pemasangan di komputer desktop pun berjalan lancar. Belum semua hardware bisa terdeteksi dengan baik, terutama kartu grafis Geforce 7100PS. Sebenarnya sudah sejak dulu saya belum pernah sukses memasang driver untuk VGA Card tersebut. Ah, ini aja juga belum bisa memainkan beberapa berkas multimedia, karena saya belum bisa terhubung ke Internet dengan modem yang biasanya saya pakai.

Waduh, saya sudah lupa dengan perintah-perintah yang ada di openSUSE–memang dari dulu juga ndak bisa kali hahaha. :mrgreen:

Desktop openSUSE 11.4 yang lugu
Desktop openSUSE 11.4 Gnome

Di atas adalah desktop baru saya–openSUSE dengan lingkungan desktop Gnome. Sudah cukup kewalahan saat berusaha mengkoneksikan dengan modem, sehingga masih terlihat lugu dan sempat mencoba baca-baca ‘Help’. Akhirnya malam ini saya kibarkan bendera putih (menyerah)–memilih pergi ke tempat tidur–besok dilanjut lagi.

27 responses to “Berkesempatan Memasang OpenSUSE 11.4”

  1. Tinggal tidur saja Mas, ha ha…, saya juga biasanya begitu kalau sudah angkat bendera putih :D.

    Btw, kok ndak pakai KDE ya :).

    Nvidia memang agak sedikit ndak ramah sama openSUSE:

    The Free and Open Source drivers for hardware from NVIDIA is named nouveau. The drivers from the hardware manufacturer NVIDIA is itself named NVIDIA and cannot be integrated directly into openSUSE because of their license. Fortunately for the new users, NVIDIA and openSUSE provide a very easy way to install NVIDIA drivers using YaST.

    Tapi bukan berarti ndak bisa diakali. Cara mudahnya: http://en.opensuse.org/SDB:NVIDIA_drivers, cara susahnya: http://en.opensuse.org/SDB:NVIDIA_the_hard_way.

    Ha ha…, saya sih kibar-kibar bendera putih, atau coba tanya Om Medwinz di milis :).

  2. Mas Cahya,
    Haha…, senasib sesama ‘Newbie’. :D

    KDE? Ah, biasa saya ndak bertahan lama jika menggunakan desktop tersebut di OpenSUSE, jika salah melangkah ndak bisa balik (memperbaiki) lagi. :(

    Ya, Nvidia Geforce 7100 memang sulit bagi saya–biasanya kartu grafis itu saya gungakan untuk menggambar desain 3D di Windo**. BTW, terima kasih pranala mengenai Nvidia-nya–ternyata komentarnya nyangkut di dasbor. :D
    Nanti jika ada masalah saya tanya di milis juga.

  3. […] Agung Haryono Weblog™ Belajar menulis, belajar Linux, dan Coretan seadanya. Skip to content HomeAboutArchivesDisclaimerGuest Book ← Berkesempatan Memasang openSUSE 11.4 lagi […]

  4. kebetulan kemarin coba opensuse 11.4… sebelumnya sih belajar linux pakai linuxmint 10… meski install di w7 pake mint4win.
    lah mo install full tanpa wind***… ngeri. kebetulan saya pake aplikasi CAD/CAM (unigraphics) bawaan kantor… dan di linux blom ada yang ngimbangi.

    dan ternyata opensuse memang suse…h banget. dari install saja dah pusing… beda banget dengan linuxmint… belum lagi yang namanya YAST… itu apa juga??? apa karena blom familier yah?

    maklum newbie poll :)

  5. fandi,
    Linux Mint Mint akan terasa lebih ramah/mudah karena sudah menyertakan paket-paket proprietari seperti di banyak berkas multimedia, berbeda dengan openSUSE harus instal ini itu dulu. Silakan instal dual boot.
    Saya juga menggunakan perangkat lunak CAD/CAM itu–Unigraphics NX dengan sistem operasi Windows. CAD software yang Free & Open Source tidak bisa dibandingkan dengan yang Proprietary.

    YaST di openSUSE serupa dengan Synaptic Package Manager di Ubuntu/Mint.
    Bukankah Linux itu bebas? Bebas memilih. Kenali distro yang anda gunakan, lakukan googling mandiri. :D

  6. Ya, karena Mint sudah termasuk out of the box jadinya tinggal pasang dan gunakan :D.

    Ha ha…, dual-boot Linux itu mimpi buruk, apalagi kalau salah satunya pakai GRUB2.

  7. Cahya,
    Saya dulu juga pernah mengalami mimpi itu–saat dual-boot Linux, PCLinuxOS dan Ubuntu. Pernah kehilangan bootloader-nya PCLinuxOS, jadi hanya ada bootloader Ubuntu saja. Ya, seperti biasa googling mandiri dan todong sana-sini, mimpi buruk itu pun berbuah manis hehe… :D

  8. Mas Agung, biasanya masalahnya akan muncul jika salah Linux melakukan update kernel, terutama yang tidak megang kuasa bootloader-nya.

  9. Mas Cahya, ilmu saya masih belum sampai untuk update kernel dengan baik dan benar, bisa-bisa terjadi kernel panic dan berujung instal ulang :(–selalu masih ‘newbie’ :).

  10. mas purwanto

    betul banget mas…saya juga berhasil menginstall opensuse 11.4 di notbook saya..vga card , wifi ,berfungsi dengan baik tanpa menginstall ini itu lagi…lah begitu saya colokan modem saya, malah tidak terdetek..saya tunggu samapai 1jam..juga sama..saya tanya ke mbah gugel..belom ada solusi..jadi terpaksa sekarang saya un install lagi dan tergantikan sama ubuntu 10.10…yang saya anggap linux yang paling mudah saya tangani..

  11. mas purwanto,
    Silakan pilih distro Linux yang anggap Anda paling mudah. :D
    Setiap distro Linux punya kekurangan dan kelebihannya masing-masing, jika ada masalah bisa tanyakan pada ‘komunitas’ atau rekan terdekat Anda. Bukan berarti suatu masalah tidak bisa diselesaikan.

  12. mas purwanto

    terimang kaseh mas agung…tapi masalah modem di open suse saya sampe sekarang belom terpecahkan juga ee…udah cari solusi di komunitas juga belom solved…mau tanya ama teman dekat malah belom ada yang pake linux..hehehehe..mudah mudahan di blog ini ada yang mau berbaik hati untuk membantu masalah saya..

  13. mas purwanto,
    Kalau boleh tahu Mas Purwanto menggunakan modem tipe apa?
    Sudah coba pakai wvdial apa belum? Nanti kalau bisa, akan saya coba bantu.

  14. mas purwanto

    saya pake modem huawei …kalo di linux ubuntu 10.10 ama linux mint 10 langsung ke detek…paling tinggal ngisi parameter operator aja…lah anehnya kalo di opensuse tu modem gk mau ke detek..belom pernah pake wvdial seh..hehehe

  15. Mas Purwanto, maaf saya baru sempat mencoba lagi menggunakan wvdial. Modem saya sekarang sudah bisa menghubungkan ke Internet di Linux OpenSUSE versi 11.4 saya. :)

    Silakan dicoba menggunakan wvdial.

  16. mas agung

    mas agung..saya minta tutor pemasangan wvdial opensuse 11.4…kalo anda berkenan..

  17. mas agung,
    Nanti akan saya coba tuliskan pengalaman saya menggunakan wvdial. :)

  18. […] Berkesempatan Memasang OpenSUSE 11.4 dengan memilih desktop Gnome, saya memakai komputer rakitan dengan […]

  19. jadi pengen nyoba 11.4

  20. grandiyf,
    Ayo dicoba openSUSE versi 11.4nya! — Kan sudah selesai ujiannya. :D

  21. iyo mas
    mau ngumpulin duit dulu buat beli kasetnya

  22. […] dengan media ‘installer’ yang pernah saya pakai ketika Berkesempatan Memasang openSUSE 11.4, instalasi berjalan dengan mulus tentu saja saya mengalokasikan green gecko dengan menimpa si Lucid […]

  23. Saprol

    Sampai kapan ya Game poin blank bisa di Mainkan di opensuse…

  24. Saprol,
    saya juga kurang tahu (belum pernah mencobanya), pakai Virtual Box saja kalau sudah ‘ngebet’.

  25. wisnu

    openSuse manis aja di lapie saya ^_^ v

  26. rocksyd

    Mas2 yang diatas mau tanya..sy pengen instal tu OpenSuse…untuk spec pc sy P4 ram ddr2 512+256,VGA onboard.paling cocok pake OpenSuse versi brp mas?

  27. rocksyd,
    kalau dengan spesifikasi seperti itu bisa menggunakan versi 12.1 (Asparagus) tapi usahakan menggunakan desktop yang ringan, misal desktop XFCE atau LXDE. :)

Silakan tambahkan komentar Anda

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: