Setelah beberapa hari yang lalu saya sudah memasang emulator Opera Mini. Layaknya peramban ponsel, tampilan antarmuka pun sama persis dengan visual di ponsel. Pemasangan emulator Opera Mini cukup beralasan bagi saya, karena ponsel SE M600i tertinggal di kampung. Ya, dengan ponsel tersebut sering saya gunakan untuk membuka aplikasi Opera Mini sebagai peramban untuk mengakses Internet di kala ada waktu (saat sedang suka ‘fesbukan’).
Kembali ke topik. Berlanjut dari obrolan dari rekan-rekan kerja yang sedang membicarakan mengenai ponsel Android. Apa itu ponsel Android? Saya sendiri juga belum tahu persisnya seperti apa. Jadi saya putuskan untuk memasang di Ubuntu Lucid Lynx. Dengan berbekal panduan dari Menjalankan Emulator Android di Ubuntu Lucid. Yah, dengan sedikit harap-harap cemas dengan koneksi Internet yang tidak bisa di ajak kebut-kebutan. Instalasi pun bisa diselesaikan oleh kartu 3 (dua puluh ribu rupiah per bulan). Kecepatan? Jangan di tanyakan.

Ternyata aplikasi emulator Android ini saya rasakan memang berat berjalan di sistem operasi Ubuntu Lucid–seperti yang di utarakan pada panduan di atas. Makanya saya jarang menggunakannya. Kalau ada yang mau mencoba—bagi yang menggunakan Ubuntu Lucid silakan ikuti tautan panduan tersebut.
Silakan tambahkan komentar Anda