Ramah adalah Kesan Tak Terlupakan

Oleh KH. Abdullah Gymnastiar
Tulisan ini saya ambil dari buku saku pada saat Ibadah Sholat Jumat. Isinya sangat berkesan bagi saya, berikut gambarannya

Pernahkah Anda menyaksikan suatu pertunjukan yang mengesankan, kemudian anda pulang? Ternyata ingatan akan pertunjukan tersebut terbawa sampai kerumah dan kita akan menceritakan kepada saudara atau teman kita dirumah. Begitu pun halnya jka kita bertemu pribadi yang menyenangkan, berjam-jam pun kita tidak bosan bencengkrama dengannya. Caranya menanggapi pembicaraan kita penuh dengan kesantunan dan penuh perhatian Sikapnya yang sopan ketika menyela pendapat kita membuat kita merasa nyaman. Tidak ada nada meremehkan dalam setiap ucapannya, walaupun adalah tidak sependapat dengan kita. Keramahannya membuat kita ingin bertemu lagi dengannya, berdikusi dengannya dan menikmati pesona kesantunan yang terpancar dari dalam dirinya.

Tidak demikian halnya jika berpapasan dengan orang yang berwajah tidak menyenangkan untuk dipandang, suram, sikap yang kasar, pembicaraan yang ketus dan tidak pernah mau menghormati, bahkan meremehkan pendapat kita. Apa yang kita rasakan? Tentu saja perasaan sebal, kesal bercampur dengan keinginan untuk tidak bertemu lagi dengannya. Itulah yang akan kita terima dari orang lain jika kita pun bersikap seperti itu. Kita akan dikenang sebagai orang yang menyebalkan dan memuakkan, hingga orang lain enggan untuk berbincang-bincang dengan kita. Lain halnya jika kita berperilaku ramah dan sopan serta menyenangkan jika bertemu, atau berbincang, orang lain tentu akan lebih terkesan ketika bertemu untuk kedua kalinya dengan kita. Jadi, silahkan ANDA tentukan pilihan, KESAN MANA yang ingin anda tampilkan terhadap orang lain.